International 5th Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx) diselenggarakan pada tanggal 5-6 April 2019 di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). IBCEx diikuti oleh Tim dari Indonesia yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pertamina. Sedangkan Tim dari Malaysia diikuti oleh Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Malaysia Kelantan, Petronas University, Universiti Malaysia Pahang, dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia. IBCEx merupakan sebuah event yang mewadahi riset/penelitian mahasiswa sesuai bidang ilmu yang terkait dalam 3 kategori penelitian, yaitu : Bioenergy/Biofuel, Environment/Waste Treatment, dan Green Building/Green Product.
Pada event IBCEx terdiri dari 2 tahap penjurian. Tahap pertama adalah display riset, yaitu pameran/expo produk dari penelitian yang dilakukan. Dari tahap pertama akan diambil 3 tim terbaik dari masing-masing kategori untuk mengikuti tahap kedua atau tahap final. Pada tahap kedua adalah presentasi. Setiap tim yang dinyatakan lolos akan melakukan presentasi di depan para juri dan peserta lain. Pada tahap kedua juga terdapat sesi tanya jawab antata juri dan tim presentator. Dari kedua tahap tersebut, tim Teknik Kimia UMS berhasil meraih Second Place Winner (Runner Up) pada kategori Environment/Waste Treatment. Sebagai runner up mendapatkan hadiah sebesar RM 1.000 dan sertifikat. Tim yang berhasil meraih penghargaan tersebut beranggotakan Sulton Afkhar Nawafil, Restu Zulaekha, dan Falido Wisnu Guntoro. Dalam event yang terbagi menjadi 3 kategori ini, tim Teknik Kimia UMS berhasil menjadi Juara 2 di kategori Environment/Waste Treatment.
Tim ini menciptakan Green Portland Cement (GPC) atau ekosemen. Jika biasanya semen terbuat dari batu kapur dan silika, maka bahan-bahan baku tersebut disubstitusi dengan limbah. Limbah lingkungan yang dimanfaatkan adalah cangkang telur, tulang sapi, dan sekam padi. Kandungan kapur di dalam cangkang telur dan tulang sapi dapat dimanfaatkan untuk menggantikan batu kapur dari pertambangan. Sementara, sekam padi juga mengandung silika yang sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk menggantikan pasir silika. Proses pembuatan GPC ini hampir sama dengan proses pembuatan semen portland konvensional. Dari inovasi tersebut dihasilkan GPC yang secara karakteristik hampir sama dengan semen portland konvensional. Tim ini mengatakan bahwa GPC yang mereka hasilkan memiliki nilai kuat tekan tertinggi jika dibandingkan penelitian yang sudah dilakukan.