Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2015 yang berjumlah 138 mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan pada tanggal 22-26 April 2018 ke daerah Cilegon dan Karawang dengan menggunakan PO Centra Tour dan Bus Subur Jaya. Hari pertama dilakukan kunjungan kawasan industri di Cilegon, diantaranya PT. Polychem Indonesia Tbk, PT.Indonesia Power Suralaya. Kemudian dilanjutkan perjalanan di hari kedua mengunjungi PT. KAO INDONESIA CHEMICAL yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC) tepatnya di Jl. Harapan VI Lot LL-SA, Karawang, Jawa Barat. Sebelum masuk ke PT. KAO INDONESIA CHEMICAL dilakukan pengecekan suhu badan untuk mengetahui apakah suhu badan normal atau tidak.
Setelah itu, masuk dan disambut oleh HRD, Research and Development atau R&D, kepala staf produksi, dan staf laboratorium. Rentetan acara penyambutan terdiri atas sambutan oleh perwakilan PT. KAO INDONESIA CHEMICAL dari bagian kepala produksi, perkenalan staf oleh HRD, sambutan oleh perwakilan dosen UMS yaitu Ir. Herry Purnama, Ph.D, kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh pihak PT. KAO INDONESIA CHEMICAL. Presentasinya mengenai latar belakang berdirinya pabrik, struktur perusahaan, proses pembuatan produk setengah jadi dari PT. KAO INDONESIA CHEMICAL. Penyampaian presentasi dipaparkan oleh staf R&D, kepala staf produksi, dan staf laboratorium.
Produk yang dihasilkan PT. KAO INDONESIA CHEMICAL merupakan produk setengah jadi berupa surfaktan yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku PT. KAO Indonesia, PT. Unilever Indonesia, PT. Marta Tilaar, PT. Wings, dan lain-lain. Bahan baku PT. KAO INDONESIA CHEMICAL berupa palm oil dan coconut oil yang diimport dari Malaysia. Proses pembuatan surfaktan PT. KAO INDONESIA CHEMICAL dibagi menjadi beberapa plant, yaitu Ester Plant, S-Plant, dan Vacum Dryer Plant.
Di Ester Plant menggunakan 2 kondisi operasi, yaitu high temperature dan low temperature. Pada kondisi high temperature, vessel dipanaskan pada oil batch esterifikasi dan menghasilkan produk fatty acid. Pada kondisi low temperature digunakan pada proses polimerisasi dengan menggunakan air panas, sehingga menghasilkan produk fatty amine. Blending menggunakan HW sistem, tidak ada reaksi karena hanya pencampuran saja dan menghasilkan produk fatty alkil.
Di dalam S-Plant terjadi proses pembakaran sulfur menggunakan proses kontak. Setelah itu, menghasilkan Fatty Acid dan SO3 serta ditambah Fatty Alkohol pada reaktor. Kemudian, masuk ke proses hidrasi dan netralisasi. Pada proses hidrasi menghasilkan LAS lalu masuk ke Vacum Dryer Evaporation. Sedangkan pada proses netralisasi menghasilkan SLS (Deterjen, Pasta Gigi) dan SLES (Sampo, Pasta Gigi)
Vacum Drying Plant memiliki 2 alat, yaitu High Speed Mixer Evaporator/Granulator dan Falling Film Evaporator untuk pembentukan powder dan granul.
Di akhir kunjungan, berkesempatan mengelilingi pabrik untuk melihat layout pabrik. Hasil dari S-Plant yang berbentuk cair dan pasta dikemas di dalam drum dan container dengan kapasitas 1 ton. S-Plant bagian 3 tidak bisa dilewati karena sedang ada perbaikan. Selanjutnya proses penggilingan hanya ditunjukkan tangki-tangki penyimpanan bahan baku seperti tangki asam sulfat dan LAS. Pada S-Plant bagian 4 terjadi reaksi sulfonasi yang sebelumnya SLS yang berbentuk pasta dikeringkan di Vacuum Drying Plant. Produk yang dihasilkan berbentuk granul yang dikemas dalam paper dengan kapasitas 20kg. Untuk ukuran jumbo paper berkapasitas 600-700kg.